Username Password

Lost Password
View Thread
Explore Your Brain » Share Your Knowledge - Info - News - Etc Here » Out Of Topic
Berawal Dari Sebuah Sapaan
Username
Password
Register FAQ Members List Today's Posts Search

Print Thread

23-06-2009 02:22 PM Berawal Dari Sebuah Sapaan
User Avatar

Ralaz
Genin Senior


Posts: 67
Joined: 18.05.09
Location: Somewhere In Time
Age: 35
"Ga usah" jawaban bersahabat dari seorang kenek bis kota kampus itu terus terang menghadirkan tanda tanya dalam hatiku "kenapa dia tidak mau menerima ongkos itu ?". Turun di terminal, sobatku yang talkative (banyak bicara) itu memulai aksi yang baru, menghampiri gerobak pedagang air tebu.

Bapak itu buru-buru menyodorkan segelas air tebu es kepadanya, padahal dia belum meminta. Rupanya si bapak sudah melihat kedatangannya dari jauh. Bukan hari ini saja, seakan-akan setiap hari selalu ada orang baik untuknya.

Kemarin, ketika dia asyik berceloteh dengan teman-teman sewaktu jam istirahat, seorang ibu yang biasa mengusung dagangannya dari blok ke blok kelas kuliah memanggilnya. Dengan gembira dia kembali, "nih satu buat kamu" sambil membawa dua bungkus tahu isi, "dikasih si Ibu" lanjutnya sambil tersenyum kepada si Ibu yang juga tersenyum dengan bahagia.

Belum lagi, minggu yang lalu dia sukses memindahkan sepiring sate dosen ke tangannya. Aku berusaha sekuat tenaga menyibak kekuatan yang dimilikinya. Sobatku itu seorang yang sederhana, tidak kaya, tidak cantik, tidak terlalu berprestasi. Hanya satu kelebihannya yang tidak dimiliki orang lain. Ya.. aku mulai menyadari. Kelebihan itu juga tidak ada padaku.

Dia sangat hobby menyapa orang lain yang berlanjut dengan obrolan. Anehnya, dia tidak pernah kehabisan bahan. Dari terminal sampai kampus, sang kenek seakan mendapat tambahan semangat ketika dia ajak ngobrol. Begitu juga wajah pedagang tebu ketika dia bertanya tentang keadaan isteri dan anak-anaknya. Aha ! aku juga baru tahu kenapa si ibu rela memberikan tahu cuma-cuma untuknya.

Karena sifatnya yang ramah, dia tidak saja punya teman sesama fakultas, tapi juga dari fakultas lainnya. Merekalah yang "dipaksa"nya untuk membeli dagangan si ibu.

Masih dengan rasa penasaran, kucoba bertanya kepada kenek bis yang selalu memberi gratisan kepadanya "ga rugi tuh ?". Sungguh terperanjat aku mendengar jawaban kenek itu "Wah, ga’ sebanding, mbak, dengan jajan yang selalu diberinya untukku".

Aku tidak mencoba bertanya lebih jauh kepada pedagang air tebu, karena aku sudah menemukan jawabannya. Seperti kata seorang guru "Orang mendapatkan bukan dari apa yang dimintanya tapi dari apa yang diberikannya." Yah, sobatku melakukannya dengan tulus dan suka cita. Keramahtamahan dan kemuliaan budinya langsung dibalas Tuhan lewat kasih sayang hamba-hamba-Nya yang lain. Semuanya berawal dari sebuah sapaan.


Sumber : Pengalaman Hidup Seorang Teman & Keebook Corp
 
Offline
Jump to Forum:
Forum powered by fusionBoard
Share this Thread
URL:
BBcode:
HTML:
Similar Threads
Thread Forum Replies Last Post
Salam dari kota solo Absen Member baru 6 12-06-2020 15:51
Bunuh Munir!: sebuah buku putih E-Book 5 10-10-2014 15:19
mulai dari mana..? PHP 7 04-07-2013 07:14
anak baru dateng dari kaskus :D Absen Member baru 1 03-07-2011 01:48
[ask] pindah domain dari webhost to .tk Explore CMS PHP-Fusion 6 05-06-2011 02:02
Copyright © 2007-2016